Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bumil, Please Jangan Percaya Lagi ya Mitos-Mitos Seputar Kehamilan Ini!

Ada banyak mitos-mitos yang berkembang di masyarakat kita. Mitos yang berhubungan dengan pekerjaan rumah, mitos untuk wanita yang belum menikah, dan lain sebagainya.

mitos-mitos seputar kehamilan

Namun dari sekian banyak mitos-mitos tersebut, mitos seputar kehamilanlah yang paling banyak kita temui dimasyarakat kita.

Mungkin orang-orang terdahulu membuat mitos-mitos ini untuk tujuan yang baik, namun seiring berkembangnya waktu, dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, ternyata mitos-mitos seputar kehamilan ini banyak bohong atau hoax nya.

Nah, mitos-mitos seputar kehamilan yang beredar dimasyarakat ini bagi Ibu hamil atau bumil sering kali membuat mereka merasa tidak nyaman.

Mitos-mitos seputar Kehamilan yang Jangan Dipercaya Lagi

Yang mana kebanyakan dari mitos-mitos seputar kehamilan ini berisi larangan atau keharusan. Gak boleh ini lah, gak boleh itu lah.

Karena terlalu banyak mitos atau pamali ini lah yang justru bisa bikin bumil merasa takut dan stres.

Saat seorang wanita dinyatakan positif hamil, apalagi ini kehamilan anak pertama, tentu saja merupakan saat-saat yang paling membahagiakan sang istri dan suami.

Namun, saat-saat kehamilan anak pertama inilah orang-orang terdekat kita mulai banyak memberikan nasehat-nasehat yang isinya mitos-mitos yang sebenarnya terbukti salah.

Mulai dari suami sendiri, ibu kandung, ibu mertua yang protektif, serta sederet pantangan-pantangan yang meraka jabarkan satu persatu.

Bahkan ada orang tua atau mertua yang sampai membuat daftar larangan untuk kita ketika hamil.

Ya, walaupun tujuannya baik agar kehamilan perdana bisa berjalan lancar, dan si jabang bayi lahir dalam keadaan sehat dan sempurna (tak kekurangan suatu apapun).

Namun kebanyakan pantangan-pantangan untuk bumil ini berkembang dari mitos-mitos yang dipercaya orang zaman dulu.

Yang secara turun temurun diwariskan ke orangtua, lalu diajarkan ke anak-anaknya demi keselamatan sang cucu di dalam kandungan.

Bumil Harus Pakai Peniti, Gunting, Bangle Agar Tak Diganggu Makhlus Halus

Wanita yang tengah hamil muda, konon katanya rentan diganggu makhluk halus. Makanya mereka sering kali dilarang untuk bepergian atau ke luar rumah di waktu maghrib.

Khawatirnya janin dicuri jin atau makhluk astral lainnya.

Tidak sedikit orang tua di jaman modern serba teknologi ini masih mengingatkan anaknya yang sedang hamil untuk menyematkan peniti, gunting, dan bangle, yakni sejenis tanaman obat dengan rasa dan aroma tidak enak, di baju atau pakaian dalamnya supaya terhindar dari gangguan-gangguan makhluk astral tersebut.

Jika dilihat dari sisi medis, benda-benda yang katanya jimat itu sebenarnya tidak memiliki efek apapun bagi kesehatan dan keselamatan bumil maupun janinnya.

Kalau bumil dan bayinya mau sehat, tentu saja harus makan-makanan bergizi, tidak boleh capek dan stres.

Bahkan menurut agama, khususnya agama Islam, percaya pada jimat termasuk salah satu dosa besar yang tidak dapat diampuni Allah, yakni perbuatan syirik.

Allah lah sebaik-baiknya pelindung dan penjaga. Jika bumil ingin bayi dilindungi dari makhluk yang ingin berbuat jahat, dekatkan diri kepada Allah dengan perbanyak beribadah.

Mitos/ Pamali Melilitkan Handuk di Leher Agar Bayi Tak Terlilit Tali Pusar

Mitos berupa larangan bagi bumil lainnya yang juga sering kali membayangi bumil adalah larangan atau pamali mengalungkan atau melilitkan handuk, headset, atau benda lainnya di leher kalau tidak mau bayinya terlilit tali pusar.

Jika dipikirkan secara logis, sebetulnya hal itu (melilitkan sesuatu dileher) tidak ada hubungannya sama sekali dengan bayi terlilit tali pusar.

Sebab, bayi yang terlilit tali pusar yang panjang disebabkan karena bayi terlalu aktif bergerak di dalam kandungan.

Mitos Mengecat Rambut selama Hamil

Nah ini, satu lagi mitos yang benar-benar tidak logis dan tidak bisa diterima oleh akal.

Siapa bilang ibu hamil tidak boleh mengecat rambut?

Mempercantik penampilan merupakan hal yang sangat lazim dilakukan oleh wanita, termasuk saat dimasa-masa kehamilan.

Hanya saja, bumil perlu memperhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam produk kecantikan yang akan digunakan.

Hindari bahan kimia yang mengandung merkuri, retinoid, dan zat berbahaya lainnya agar bayi dapat tumbuh sehat.

Tidak Boleh Memelihara Kucing

Mitos yang mengatakan bulu kucing dianggap berbahaya bagi bumil, sehingga ibu hamil dilarang memelihara kucing ini sering kali kita dengar dimasyarakat.

Iya, memang benar kucing membawa kuman penyakit yang membahayakan kesehatan, apalagi jika hewan peliharaan kita ini jarang dimandikan.

Namun, bukan berarti tidak boleh memeliharanya. Yang penting, kucing peliharaan kita sering dimandiin, atau di grooming, dan bumil perlu untuk menjaga jarak agar terhindar dari bakteri atau kuman yang mereka bawa, itu saja.

Meletakkan Bawang Putih atau Peniti di Tempat Tidur

Lagi-lagi mitos seputar kehamilan yang berbau mistis. Bayi yang baru lahir yang katanya rentan diganggu oleh jin dan makhluk halus.

Dan agar tidak diganggu, ibu perlu menaruh bawang putih dan peniti di sekitar tempat tidur bayi.

Hal yang satu ini hanyalah mitos yang tidak masuk akal dan tidak perlu dipercaya, apalagi di era modern serba tekhnologi seperti sekarang ini.

Selain tidak masuk akal, mitos ini lebih mendekatkan kita kepada perbuatan syirik, Naudzubillah Min Dzalik!

Bawang putih dan peniti sama sekali tidak bisa mengusir makhluk halus. Agar bayi tetap aman, kamu perlu standby 24 jam untuk memperhatikan kebutuhan bayi, terutama saat tidur.

Potong Rambut Bikin Bayi Cacat

Bumil biasanya sering merasa kegerahan akibat perubahan tubuh dan hormon. Adanya perubahan tersebut juga dapat mempengaruhi kondisi rambutnya. Tadinya punya rambut tebal, tetiba rontok dan mulai menipis.

Gerah dan rambut rontok bisa membuat bumil tidak nyaman. Namun karena mitos potong rambut dapat menyebabkan cacat janin, seperti gangguan penglihatan dan keguguran, bumil terpaksa mengurungkan niatnya.

Faktanya dari sisi medis maupun hukum Islam, potong rambut untuk ibu hamil muda maupun hamil tua, diperbolehkan. 

Tidak ditemukan bahaya bagi bumil yang potong rambut asal memperhatikan hal berikut ini:

  • Tidak pakai obat-obatan atau produk yang mengandung bahan kimia berbahaya
  • Jika ingin melakukan perawatan rambut (creambath, rebonding, smooting) dan mengecat rambut, gunakan bahan alami yang tidak berbahaya untuk pertumbuhan janin.

Makan Nangka dan Nanas Menyebabkan Keguguran

Mitos seputar kehamilan yang satu ini adalah salah satu mitos yang paling populer dimasyarakat kita, selain memakai gunting dan peniti.

Mitos mengonsumsi buah nangka atau nanas dapat membahayakan janin, itu fix hoax atau tidak benar. 

Dan hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang membuktikan sebaliknya.

Buah nangka memiliki kandungan gizi asam volat, vitamin A dan C, magnesium, kalsium, zat besi, dan lemak jenuh yang rendah sehingga aman dikonsumsi untuk bumil. 

Namun kalau ternyata setelah makan, bumil merasakan sensasi panas di perut, itu karena buah nangka punya kandungan gas cukup tinggi.

Jadi bukannya tidak boleh makan buah nangka selama hamil. Asalkan konsumsinya tidak berlebihan. 

Begitupun dengan makan buah nanas. Buah ini mengandung bromelain, yakni enzim yang dapat memberi reaksi kontraksi uterus kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak. 

Tidak Boleh Berhubungan Intim Selama Masa Kehamilan

Siapa bilang selama masa kehamilan, bumil dilarang berhubungan intim dengan suami? Itu hanya mitos belaka.

Berhubungan seks saat hamil diperbolehkan asal tidak dalam intensitas sering, misalnya setiap hari. Minimal tiga kali seminggu, meski itu bukan patokan.

Menurut seorang bidan yang enggan disebutkan namanya, sperma dapat menginduksi persalinan. 

Meski aman dilakukan, sebaiknya pada trimester I kehamilan, suami tidak memuntahkan sperma di dalam, tapi dibuang di luar agar tidak memicu kontraksi. 

Namun disarankan bagi yang sudah masuk trimester akhir atau mendekati HPL untuk berhubungan intim dan mengeluarkan sperma di dalam.

Boleh Minum Anggur Merah

Sebagian besar masyarakat percaya kalau anggur merah baik untuk kesehatan, terutama jika diminum dalam takaran yang pas, dan ini adalah HOAX atau tidak benar. 

Bagaimanapun juga, anggur merah mengandung alkohol yang dapat membahayakan kondisi janin, seperti memperbesar risiko terjadinya cacat fisik, gangguan mental, dan kerusakan sel-sel otak pada janin.

Konsumsi Kacang Hijau Bikin Rambut Bayi Lebat

Ketika mengandung, bumil rajin mengonsumsi bubur kacang hijau atau minuman sari kacang hijau. Katanya sih bisa bikin rambut bayi tebal nan lebat.

Memang kacang hijau sangat baik bila dikonsumsi bumil karena mengandung vitamin B, vitamin E dan protein.

Nutrisi tersebut memang dapat membantu pertumbuhan bayi. Akan tetapi, rambut bayi lebat atau tidak sebenarnya lebih dipengaruhi genetik orangtua, bukan kacang hijau.

Minum Air Kelapa Bikin Kulit Bayi Putih Mulus

Mitos yang banyak diyakini bumil lainnya adalah minum air kelapa agar kulit bayi bersih, putih, dan mulus. 

Air kelapa tidak dapat mengubah warna kulit seseorang, termasuk bayi meski air kelapa mengandung vitamin C yang bisa membuat kulit lebih kenyal.

Adapun mengenai warna kulit bayi, itu dipengaruhi oleh genetik orangtuanya. Jadi jika kulit kedua orang tuanya sawo mateng, gak mungkinkan jadi seperti kulit orang bule karena minum air kelapa!

Bayi akan bersih kalau terlahir cukup umur, yakni lebih dari 36 minggu karena lemak fernik yang menutupi tubuh janin akan rontok. 

Agar bumil terhindar dari infeksi saluran kemih dan mencegah dehidrasi, minum air kelapa ya moms!

Mandi Air Tawas agar Kulit Bayi Putih Mulus

Sebagian orang percaya kalau air tawas dapat memutihkan dan menghaluskan kulit bayi, padahal tidak. 

Air tawas sangat berbahaya jika terkontaminasi dengan kulit bayi yang sangat tipis dan sensitif.

Air tawas mengandung logam berat. 

Jika digunakan dalam jangka panjang dapat menimbulkan iritasi pada kulit, gangguan ginjal, hingga gangguan hati. 

Sebaiknya minta saran dari dokter terlebih dahulu sebelum memandikan bayi dengan air tawas.

Menghindari Makanan Pedas

Jangan takut ya bumil jika ingin mengonsumsi makanan pedas selama hamil. 

Hanya saja, bumil perlu memperhatikan tingkat kepedasan makanan tersebut. Hindari makanan yang “terlalu” pedas karena dapat mengakibatkan heartburn dan diare berkepanjangan.

Jika sudah terbiasa mengonsumsi makanan pedas dan tidak terjadi efek apapun, bumil tidak perlu khawatir untuk menyantap makanan pedas.

Selama proses kehamilan hingga persalinan, pasti ada risiko kesehatan yang dihadapi ibu hamil. 

Baik risiko bagi bumil sendiri maupun bagi si jabang bayi. Cara terbaik dalam melindungi ibu hamil dan janin yang dikandungnya adalah, dengan tetap menjaga kesehatan, mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik lagi sehat, serta rutin periksa ke dokter kandungan.

Nyonya Rumah
Nyonya Rumah Seorang ibu rumah tangga yang bekerja dan suka traveling

Posting Komentar untuk "Bumil, Please Jangan Percaya Lagi ya Mitos-Mitos Seputar Kehamilan Ini!"